Rabu, 28 Maret 2018

APA ITU LEMAH JANTUNG ?

Posted by DerinFadila on Maret 28, 2018 with No comments


Definisi dan Jenis Penyakit Jantung Lemah
Penyakit lemah jantung atau yang biasa disebut dengan kardiomiopati merupakan penyakit jantung yang berhubungan dengan miokard atau otot jantung, penyakit ini dapat muncul karena pengaruh dari penyakit lain. Kardiomiopati biasanya membuat detak jantung melemah dan dalam kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan kondisi gagal jantung karena detak jantung yang tidak beraturan.
Secara umum kardiomiopati merupakan kondisi di mana jantung melemah dan tidak dapat memompa darah dengan baik karena adanya gangguan pada otot jantung. Penyakit kardiomiopati ini merupakan salah satu penyakit turunan yang dapat diderita baik bagi anak- anak, orang muda, hingga orang dewasa. Ada empat tipe kardiomiopati yang dapat diderita oleh seseorang sesuai dengan disfungsi ototnya. Keempat tipe tersebut adalah:
·         Restrictive Cardiomyopathy
Merupakan bentuk penyakit jantung yang disebabkan karena adanya penumpukan protein atau zat besi pada otot jantung. Otot jantung pada bagian ventrikel berubah menjadi kaku, tetapi tidak selalu disertai oleh penebalan dinding otot jantung. Penyakit tipe ini juga dapat disebabkan oleh kondisi amyloidosis (terjadinya penumpukan protein atau zat tepung), sarcoidosis (adanya kumpulan sel peradangan yang membentuk nodul), kelainan pada sel darah, gangguan pada jaringan ikat tubuh, dan gangguan lainnya. Penyakit tipe ini merupakan penyakit yang jarang terjadi dan biasanya terjadi pada orang berusia lanjut.
Kardiomiopati restriktif terjadi karena otot jantung digantikan oleh jaringan parut secara bertahap dan otot jantung diisi dengan sesuatu yang abnormal seperti sel-sel darah putih atau pun protein. Penyebab lainnya dapat juga disebabkan oleh tumor. Orang yang mengidap jantung lemah tipe kardiomiopati restriktif akan mengalami sesak napas dan pembengkakan jaringan yang disertai dengan gagal jantung. Gejala lain yang ditujukan adalah adanya irama jantung abnormal dan palpitasi atau jantung bedebar dengan tidak beraturan.
Pengobatan bagi penderita penyakit jantung kardiomiopati restriktif  adalah dengan cara mengurangi endapan protein atau zat besi dengan menggunakan selang dalam waktu yang teratur, atau dapat juga dengan melakukan terapi gagal jantung. Baca juga: Pencegahan Gagal Jantung KongestifGagal Jantung dalam Kehamilan.
·         Hypertrophic Cardiomyopathy
Kardiomiopati hipertrofik adalah suatu keadaan di mana otot jantung menebal atau yang disebut dengan hipertrofi dan ketika sel-sel pada otot jantung menebal dan menjadi tidak beraturan. Tingkat penebalan yang dialami oleh jantung bermacam-macam tergantung seberapa parah kondisinya, namun bagian bilik kiri merupakan bagian yang paling sering terkena penebalan dinding otot jantung.
Penyebab terjadinya penebalan ini tidak begitu diketahui namun dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya keadaan ini adalah karena faktor genetik, jadi apabila salah satu anggota keluarga ada atau pernah mengidap penyakit ini patut untuk diwaspadai. Namun tidak menutup kemungkinan peristiwa ini disebabkan oleh faktor bertambahnya usia atau pun adanya tekanan pada penderita penyakit darah tinggi juga dapat menjadi faktor munculnya penyakit ini.
Pada penderita kardiomiopati hipertrofik ringan gejala yang muncul adalah sesak napas atau bahkan tidak akan ada tanda- tanda yang terlihat. Sesak napas biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas berat namun pada penderita kardiomiopati hipertrofik berat sesak napas dapat terjadi bahkan ketika pasien sedang tidak melakukan aktivitas apa pun. Gejala lain yang datang menyertai sesak napas adalah pusing bahkan hingga pingsan. Selain itu gejala lain yang ditunjukkan adalah nyeri dada dan palpitasi (jantung berdebar). Hal ini dapat terjadi karena terhambatnya aliran darah yang disebabkan oleh terganggunya kontraksi jantung untuk memompa darah keluar jantung.
Pengobatan untuk penyakit kardiomiopati hipertrofik sendiri belum terlalu spesifik, untuk saat ini pengobatan yang diberikan hanya sebatas pemberian obat seperti beta blocker yang berfungsi untuk memperlambat denyut jantung, atau bisa juga dengan memberikan warfarin untuk mencegah pembekuan atau endapan. Tetapi apabila keadaannya sudah parah jalan satu-satunya adalah dengan melakukan operasi. Baca juga: Jenis Operasi Jantung.
·         Dilated Cardiomyopathy
Penyakit jenis ini biasanya banyak menyerang pria paruh baya atau mereka yang mempunyai riwayat kardiomiopati dalam keluarganya. Tetapi penyakit ini dapat juga muncul karena konsumsi obat-obatan, obat kemoterapi, alkohol, hingga infeksi peradangan otot jantung, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, pola makan tidak sehat, dan penyakit jantung koroner.
Penyakit seperti serangan jantung, diabetes, HIV, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, dan penyakit hepatitis juga dapat menyebabkan kondisi ini. Gangguan terjadi pada ruang ventrikel kiri pasien yang tidak dapat berkontraksi dan memompa darah dengan benar. Akibatnya ventrikel kiri membesar dan menghambat darah yang akan mengalir ke luar jantung.



·         Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy
Tipe ini tergolong langka, biasanya terjadi karena faktor keturunan ataupun karena adanya mutasi pada satu atau lebih gen. Kondisi ini terjadinya karena adanya gangguan pada protein yang berfungsi untuk merekatkan sel otot jantung. Sel otot tersebut akhirnya kan rusak dan mati, sel yang mati tersebut diganti dengan sel baru yang penuh lemak dan berserat atau jaringan parut. Akibatnya ruang jantung menjadi tipis dan merenggang. Kondisi seperti ini mengganggu kemampuan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai macam usia.
Penyebab Penyakit Jantung Lemah
Berikut ini penyebab jantung lemah yang perlu Anda ketahui dan sebaiknya dihindari:
1.     Rusaknya jaringan jantung karena pernah mengalami penyakit jantung lain sebelumnya.
2.     Denyut jantung terlalu cepat dan terjadi dalam jangka waktu yang sangat panjang.
3.     Faktor keturunan (Baca juga: Kelainan Jantung Bawaan).
4.     Penderita tekanan darah tinggi dalam jangka panjang.
5.     Mengalami gangguan pada katup jantung (Baca juga: Kebocoran Katup Aorta).
6.     Kekurangan vitamin dan mineral yang berguna bagi fungsi tubuh seperti vitamin B1.
7.     Pasien merupakan penderita diabetes.
8.     Pasien mengalami obesitas.
9.     Pasien menderita penyakit kelenjar tiroid (Baca juga: Penyakit Jantung Tiroid).
10.                        Seorang pecandu alkohol berat dalam jangka waktu yang panjang.
11.                        Komplikasi pada saat kehamilan.
12.                        Pasien merupakan pengguna obat-obatan seperti amfetamin, kokain, atau steroid anabolik.
13.                        Penderita kanker yang mengkonsumsi obat kemoterapi atau terapi radiasi.
14.                        Mengalami gangguan abnormalitas pada produksi protein atau produksi protein yang berlebihan (amyloidosis).
15.                        Penumpukan zat besi pada jantung atau hemochromatosis.
16.                        Sarcoidosis atau munculnya gangguan yang disebabkan oleh gumpalan sel pada jantung atau organ tubuh lainnya.
17.                        Terkena infeksi seperti hepatitis C.
18.                        Mengalami gangguan pada jaringan ikat.
19.                        Mengalami anemia (Baca juga: Penyakit Jantung Anemia).
20.                        Penyekatan aliran darah dari jantung atau aortic stenosis.

Ciri-ciri Jantung Lemah
Pada beberapa kasus seseorang dapat mengalami kondisi lemah jantung tanpa didahului dengan ciri-ciri apapun, namun ada baiknya untuk memeriksa diri untuk mewaspadai munculnya penyakit ini. Berikut ciri-ciri yang harus diperhatikan pada tahap awal seseorang menderita penyakit lemah jantung:
1. Sesak Napas
Seseorang yang menderita penyakit lemah jantung akan mudah sekali terkena sesak napas. Hal ini disebabkan karena pasokan darah yang seharusnya membawa darah kaya akan oksigen dan mengedarkan nya ke seluruh organ tubuh lainnya menjadi terganggu. Kondisi otot jantung yang tidak dapat memompa secara benar terkadang justru menyebabkan aliran darah dari paru- paru menuju jantung kembali ke pembuluh darah lagi, akibatnya darah yang kaya akan oksigen kembali lagi dan menyebabkan seseorang mengalami sesak napas. Sesak napas biasanya terjadi saat seseorang sedang melakukan olahraga atau pun sedang melakukan aktivitas berat. Pada kasus yang parah sesak napas dapat terjadi walau pun penderita tidak sedang melakukan pekerjaan apa pun.
2. Mudah Lelah
Karena darah tidak dapat dipompa secara benar, maka darah tidak akan dapat memenuhi kebutuhan organ lainnya, karena itulah seseorang akan menjadi cepat lelah. Biasanya penderita lemah jantung akan merasakan lelah dan lesu terutama di bagian lengan dan kaki. Kondisi ini akan sering terjadi terutama ketika penderita lemah jantung berjalan naik dan turun tangga atau pun ketika mereka sedang membawa beban berat.
3. Batuk Kronis
Karena aliran darah yang tidak benar terkadang terjadi penumpukan cairan pada paru- paru . Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang mengalami batuk- batuk yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Batuk kronis ini terkadang juga diikuti dengan keluarnya lendir dan terkadang bercampur dengan darah. Terkadang penderita lemah jantung juga akan mengalami batuk kronis saat sedang berbaring.
4. Denyut Jantung Tidak Beraturan
Denyut jantung tidak beraturan atau yang biasa disebut dengan palpitasi. Denyut jantung yang berubah menjadi cepat dan tidak beraturan disebabkan oleh kecepatan detak jantung yang meningkat untuk mengimbangi kurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah keluar.

5. Berat Badan Menurun
Kondisi ini disebabkan oleh gagalnya tubuh untuk menerima asupan gizi dan nutrisi dari makanan yang masuk ke tubuh. Karena darah tidak terkirim secara benar ke seluruh organ pencernaan, maka kerja organ tersebut pun menjadi terganggu salah satunya adalah fungsinya untuk menyerap sari- sari makanan.
6. Nafsu Makan Berkurang
Para penderita lemah jantung akan sering merasa mual dan juga terkadang akan merasa kenyang bahkan sebelum makan atau pun minum sesuatu. Mual yang terjadi sebenarnya disebabkan oleh fungsi hati yang tidak bekerja dengan baik. Nafsu makan yang berkurang ini pun akan memicu penurunan berat badan.
7. Daya ingat menurun
Karena pasokan darah juga berkurang ke otak maka secara tidak langsung akan menurunkan daya kerja otak, walau pun kadar zat lainnya dalam darah juga dapat menyebabkan turunnya daya ingat ini.
8. Terjadi Pembengkakan
Terjadinya pembengkakan pada daerah di sekitar tungkai, kaki, dan pergelangan kaki. Pembengkakan atau yang sering disebut dengan edema biasa terjadi pada penderita lemah jantung. Kondisi ini terjadi karena aliran darah menuju ginjal tidak teratur menyebabkan fungsi ginjal untuk memproduksi beberapa hormon terganggu yang akhirnya menyebabkan menumpuknya garam dan air secara berlebihan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Selain ciri-ciri di atas, penderita lemah jantung juga akan merasa sering kembung karena menumpuknya cairan pada daerah perut, sakit dan nyeri pada bagian dada, terutama pada dada bagian kiri. Penderita lemah jantung juga akan menjadi lebih sering pusing dan pingsan.


Pencegahan Penyakit Lantung Lemah
Alangkah baiknya untuk mencegah sebelum terserang oleh suatu penyakit. Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit lemah jantung:
1.     Olahraga ringan kurang lebih selama 30 menit setiap hari. Olahraga ringan dapat berupa bersepeda, jalan kaki, senam, atau berkebun. (Baca juga: Olahraga untuk Jantung Lemah)
2.     Hindari makanan kalengan yang belum tentu sehat. Pilih makan yang sehat dan bersih.
3.     Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan kerja jantung berkali- lipat.
4.     Rutin untuk memeriksakan kadar diabetes, kolesterol, dan darah tinggi.
5.     Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
6.     Atur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang cukup.
7.     Kurangi kadar garam dan sodium dalam makanan.
8.     Hindari stres berlebih.
9.     Hindari mengkonsumsi obat-obatan secara berlebih harus sesuai dengan yang anjurkan.
10.                        Kurangi makanan berlemak.
Baca juga: Menu Diet JantungGaya Hidup Jantung Sehat.
Komplikasi yang Terjadi Akibat Lemah Jantung
Apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan benar dan baik, kemungkinan paling buruk adalah terjadinya komplikasi. Berikut beberapa komplikasi yang dapat muncul karena penyakit lemah jantung:
·         Penggumpalan darah yang menyebabkan terhambatnya aliran darah ke organ tubuh lain.
·         Kelainan pada katup jantung. Katup jantung menjadi tidak dapat menutup dengan sempurna.
·         Aliran darah dapat kembali ke jantung
·         Gagal jantung yang berdampak pada kematian secara mendadak.
Cara Mendiagnosa Penyakit Jantung Lemah
Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa penyakit lemah jantung:
1.     Elektrokardiogram (EKG). Mendeteksi adanya gangguan yang menyebabkan ritme jantung tidak beraturan, aritmia, dan gangguan lainnya dengan menggunakan gambaran impuls listrik jantung. Baca juga: Fungsi EKG Jantung.
2.     Ekokardiografi. Menggunakan efek suara untuk mengetahui apakah jantung berfungsi degan benar. Tes ini akan dapat menggambarkan ukuran, denyut, dan kondisi katup jantung. Baca juga: Echo Jantung BayiPemeriksaan Echo Jantung.
3.     Treadmill Stress Test. Tes yang berfungsi untuk mengetahui ritme pernapasan, tekanan darah, dan ritme jantung. Tes ini dilakukan selama pasien menjalani aktivitas untuk mengetahui toleransi pasien terhadap stres saat beraktivitas.
4.     Kateterisasi Jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa atau selang plastik yang disebut dengan kateter ke dalam jantung. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah di pangkal paha kemudian diarahkan ke jantung menggunakan teknik pencitraan. Prosedur ini digunakan untuk mengetahui tekanan dalam ruang jantung.
5.     Angiogram Koroner. Memasukkan sejenis cairan untuk memastikan aliran darah lancar dan tidak ada pembuluh darah yang tersumbat.
6.     Tes Darah. Untuk mengetahui kondisi kelenjar tiroid, hati, ginjal, dan memonitor kadar zat besi dalam darah.
7.     Tes Genetik. Dilakukan ketika terdapat riwayat jantung lemah dalam silsilah keluarga.
8.     X-ray. Dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembesaran jantung pada penderita jantung lemah.
9.     MRI Scan Jantung. Dilakukan setelah prosedur ekokardiografi dilakukan.
10.                        CT Scan Jantung. Prosedur untuk melihat ukuran jantung dan mengetahui apakah jantung masih berfungsi dengan baik dan juga untuk memeriksa kondisi katup jantung.
ads
Pengobatan Jantung Lemah Secara Medis
Untuk pengobatan lemah jantung sendiri dapat dikategorikan sesuai dengan jenis penyakit yang diderita. Namun tujuan utama dari pengobatan ini sebetulnya sama, meskipun caranya berbeda-beda, yaitu untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian mendadak karena gagal jantung. Berikut ini penjelasan pengobatannya:
1. Dilated Cardiomyopathy
Pengobatannya dapat dilakukan dengan memberikan obat-obatan atau dapat juga melakukan implan defibrilator kardioversi di dalam tubuh. Obat-obatan berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah, memperlambat denyut jantung, mencegah darah menggumpal, dan mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh. Sedangkan implan defibrilator kardioversi sendiri berfungsi untuk memantau dan mengontrol irama denyut jantung. Bila memang dirasa perlu alat pacu jantung juga diperlukan untuk mengurangi risiko lainnya yang mungkin dapat terjadi.
2. Hypertophic Cardiomyopathy
Dapat diberikan obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi tenaga pompa jantung, menstabilkan ritme jantung, dan membuat jantung lebih rileks. Implan defibrilator kardioversi dapat juga dilakukan untuk mengurangi dan mengontrol denyut jantung yang tidak beraturan. Selain itu dapat juga dilakukan septal myectomy, yaitu pengambilan dinding otot jantung yang menebal untuk memperlancar aliran darah dan mencegah risiko katup mitral. Septal ablation juga dapat dilakukan. Dengan menyuntikkan alkohol pada otot jantung yang menebal, fungsinya adalah untuk menghancurkan otot jantung atau ablasi untuk memperlancar aliran darah.
3. Restrictive Cardiomyopathy
Untuk penyakit tipe yang satu ini pengobatan dilakukan dengan pemberian obat diuretik pada pasien, gunanya adalah untuk mengontrol kadar garam dan sodium, juga mengontrol jumlah air yang berlebih. Setelah mengkonsumsi obat ini pasien akan bertambah frekuensinya untuk buang air kecil. Obat-obatan lainnya juga dapat diberikan untuk mengurangi tekanan darah juga mengontrol ritme denyut jantung. Biasanya pasien diminta untuk melakukan diet untuk mengontrol kadar garam dan sodium. Baca juga: Obat Jantung di Apotik.
4. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy
Penanganannya dengan memberikan obat untuk mengontrol ritme denyut jantung. Implan defibrilator kardioversi juga dapat diberikan, selain itu dapat juga menggunakan prosedur radio frequency ablation, yaitu proses pengangkatan salah satu jaringan tubuh menggunakan kateter yang berfungsi untuk mengalirkan elektroda yang nantinya akan menghancurkan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan tersebut.
5. Ventricular Assist Devices (VAD)
Sebuah prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dalam jantung. Prosedur ini dapat dilakukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Prosedur ini juga dapat digunakan sembari pasien menunggu transplatasi jantung. Prosedur ini juga dilakukan apabila prosedur lainnya tidak memberikan kemajuan yang signifikan.
6. Transplantasi Jantung
Transplantasi atau operasi cangkok jantung merupakan prosedur terakhir yang harus ditempuh ketika prosedur lainnya tidak berjalan dengan baik dan juga ketika kondisi gagal jantung kronis. Baca juga: Dampak Cangkok Jantung.

Pengobatan Jantung Lemah Secara Alami
1. Daun Sukun
Daun sukun mengandung senyawa sitosterol dan flavonoid yang dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung. Baca juga: Cara Mengobati Jantung dengan Daun Sukun.
Bahan:
·         Daun sukun tua
·         5 gelas air
Cara membuat:
·         Setelah dicuci bersih, daun sukun direbus dengan 5 gelas air
·         Tunggu hingga air tersisa setengah
·         Minum secara teratur selama 2 minggu
2. Kunyit
Kunyit dapat berguna untuk melarutkan kolesterol jahat dan melancarkan peredaran darah.
Bahan:
·         Kunyit 4 ruas jari
·         Madu
·         Setengah gelas air
Cara membuat:
·         Setelah dicuci bersih, parut kunyit
·         Seduh dengan setengah gelas air panas, diamkan selama 15 menit
·         Saring dan tambahkan madu
·         Minum secara teratur selama 2 kali sehari
3. Blueberry
Buah blueberry mengandung antioksidan tinggi yang baik untuk kesehatan jantung. Cara mengonsumsinya bisa dimakan langsung atau dibuat jus.
4. Teh Hijau
Teh hijau mengandung senyawa resveratol dan katekin yang berfungsi sebagai antioksidan. Juga untuk mengurangi penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Teh hijau juga berfungsi untuk mencegah kanker.
5. Manggis
Vitamin C dan E yang terkandung dalam buah manggis bagus untuk mengoptimalkan kinerja jantung. Membantu memperlebar pembuluh darah, bersifat anti lipedemik yang berguna untuk membuang kolesterol. Buah manggis juga berfungsi untuk mencegah pengerasan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah, juga sebagai obat alami untuk menguatkan otot jantung. Baca juga: Cara Mengobati Jantung dengan Kulit ManggisManfaat Vitamin E untuk Jantung.
Sebelum mengonsumsi obat herbal, ada baiknya Anda berkonsultasi pada dokter Anda agar tidak terjadi efek yang diinginkan. Demikian informasi mengenai penyakit jantung lemah. Apabila Anda merasakan gejala atau mendapati ciri-ciri yang telah disebutkan di atas pada jantung Anda, segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.



APA ITU ARITMIA ?

Posted by DerinFadila on Maret 28, 2018 with No comments


Definisi Aritmia?
Detak jantung normal bagi tubuh dalam keadaan istirahat adalah 60 – 100 kali per menit, yang cukup untuk memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Namun, jika tubuh dalam keadaan aktif, kebutuhan akan oksigen meningkat. Sehingga, detak jantung juga makin cepat untuk mengimbangi kebutuhan tersebut. Saat detak jantung lebih cepat atau lambat dari biasanya, atau detak jantung berubah tiba-tiba tanpa adanya perubahan aktivitas tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai aritmia.
Hampir semua orang pernah mengalami aritmia, paling tidak sekali seumur hidup. Dalam kebanyakan kasus, aritmia tidak menyebabkan kekhawatiran apapun. Tapi pada jenis aritmia yang lebih serius dapat menyebabkan masalah seperti gagal jantung atau stroke. Beberapa jenis aritmia menghambat jantung untuk memasok darah kaya oksigen ke organ-organ tubuh. Sehingga memicu kerusakan atau kegagalan total pada organ tersebut.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang aritmia, Anda perlu memahami apa yang membuat jantung berdetak. Jantung memiliki sistem kelistrikannya sendiri, yang bertanggung jawab mengirimkan impuls dari bagian atas jantung ke bawah dengan stabil, atau pada tingkat di mana tubuh membutuhkan darah.
Impuls listrik ini datang dari noda sinoatrial yang terletak pada bilik jantung bagian atas sebelah kanan, yang dikenal dengan sebutan atrium kanan. Lalu, memicu pergerakan otot jantung untuk berkontraksi.
Jika impuls listrik terganggu atau gagal untuk melewati jalurnya untuk sampai ke bagian bawah jantung, maka kontraksi jantung menjadi tidak beraturan. Kondisi ini yang disebut sebagai aritmia, yang digolongkan menjadi beberapa jenis:
·         Barikardia – detak jantung lebih lambat daripada biasanya
·         Fibrilasi atrial / fibrilasi atrium - kontraksi jantung pada bilik atas tidak teratur
·         Fibrilasi ventrikel – kontraksi jantung pada bilik bawah tidak teratur
·         Kontraksi prematur – jantung berdetak terlalu dini
·         Takikardia – detak jantung lebih cepat daripada biasanya

Aritmia dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka yang menderita masalah dan gangguan jantung.

Penyebab Aritmia
Aritmia terjadi saat sinyal listrik yang dihasilkan noda sinoatrial terhalang atau tidak mengalir di jalur yang benar. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor seperti serangan jantung, hipertensi, penyakit jantung koroner, produksi hormon tiroid yang tidak normal, dan penyakit jantung lainnya.
Aritmia juga bisa disebabkan oleh beberapa perilaku atau kebiasaan, seperti merokok, konsumsi alkohol, narkoba, kafein, bahkan obat yang dijual bebas dan obat resep dari dokter. Bahkan, sebagian orang dapat mengalami aritmia hanya karena berada dalam kondisi penuh tekanan, seperti di kantor.
Orang-orang yang memiliki penyakit bawaan juga berisiko mengidap aritmia.

Gejala Utama Aritmia
Pada kebanyakan kasus, seseorang akan merasakan gejala aritmia seperti detak jantung seperti terlongkap atau jantung berdebar-debar. Pada kasus lainnya, jantung malah berdetak terlalu lambat atau tidak beraturan.
Perubahan pola detak jantung normal dapat menyebabkan rasa lemas, gusar, dan pusing. Seseorang juga dapat pingsan, sulit bernapas, berkeringat sangat banyak, dan merasakan nyeri dada. Seperti yang disampaikan di awal, tidak semua kasus aritmia perlu dikhawatirkan. Namun, jika kondisi ini sering terjadi atau jika seseorang memang memiliki masalah jantung, sebaiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa.
Siapa yang Perlu Ditemui dan Jenis Pengobatan yang Tersedia
Seseorang yang cukup sering mengalami aritmia, tapi tidak menyadari memiliki masalah jantung dapat bertemu dengan dokter keluarga. Konsultasi awal meliputi wawancara singkat tentang gejala yang dialami, kapan pasien mulai menyadarinya, dan sejarah singkat mengenai penyakit yang diderita anggota keluarga lainnya.
Sementara, bagi mereka yang telah didiagnosa dengan masalah jantung dan sudah pernah mendapatkan pengobatan harus berkonsultasi ke spesialis kardiologi, yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosa dan pengobati penyakit jantung.
Pengobatan aritmia tergantung tingkat keparahannya. Pilihannya antara lain obat-obatan atau operasi. Beberapa obat dalam memperlambat detak jantung yang terlalu cepat, dan obat lainnya dapat membantu menormalisasi detak jantung yang tidak beraturan. Sementara, mereka yang memiliki detak jantung lambat membutuhkan alat pacu jantung yang ditanamkan pada dada. Alat pacu jantung adalah perangkat kecil yang dapat mendeteksi detak jantung abnormal, kemudian menghasilkan impuls listrik yang mengembalikan detak jantung ke normal.
Pilihan lainnya adalah ablasi kateter. Tindakan ini melibatkan penyisipan tabung kecil ke jantung pada bagian yang menyebabkan aritmia. Impuls listrik akan dialirkan melalui tabung untuk menghancurkan jaringan yang menjadi penyebab aritmia.
Dalam beberapa kasus, operasi adalah satu-satunya pilihan. Misalnya, katup jantung yang rusak dapat menyebabkan aritmia. Sehingga katup perlu diperbaiki atau diganti dengan tindakan operasi. Jika menurut dokter, penyebab aritmia adalah penyakit jantung koroner, maka bypass arteri koroner akan dilakukan.
Tidak semua jenis aritmia membutuhkan perawatan medis. Dalam sebagian kasus, dokter malah menyarankan pasien melakukan latihan fisik yang disebut manuver vagal, yang termasuk gerakan mencekik, terbatuk, menahan napas, dan lainnya. Latihan ini telah terbukti memperlambat detak jantung yang terlalu cepat. 


APA ITU GAGAL JANTUNG ?

Posted by DerinFadila on Maret 28, 2018 with No comments


Definisi
Apa itu gagal jantung?
Gagal jantung adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan jantung yang tidak bisa berfungsi baik dan tidak memompa darah ke seluruh tubuh secara efisien.
Pada orang dengan gagal jantung, darah bergerak ke seluruh tubuh melalui jantung dengan lebih lambat. Karena jumlah darah yang tidak cukup, bilik jantung merespon dengan meregang untuk menahan lebih banyak darah atau dengan menjadi kaku dan menebal. Kondisi ini dapat membantu untuk menjaga darah tetap bergerak, tapi otot jantung akhirnya akan melemah dan tidak dapat bekerja secara efektif. Akibatnya, ginjal merespon dengan menyebabkan tubuh menahan cairan dan garam. Namun, cairan menumpuk di bagian tubuh dan menyebabkan kemacetan.
Gagal jantung adalah kondisi yang berbeda dari serangan jantung dan lemah jantung.
Seberapa umumkah gagal jantung?
Gagal jantung adalah kondisi umum namun sangat serius. Kondisi ini dapat mempengaruhi pasien pada usia berapa pun. Saat ini, gagal jantung tidak bisa disembuhkan, tetapi dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala gagal jantung?
Gejala umum dari gagal jantung adalah:
·         Sesak napas selama beraktivitas atau istirahat
·         Kelelahan yang ekstrem
·         Pembengkakan kaki, pergelangan kaki, perut, atau daerah punggung bawah
Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut:
·         Terjadi bengkak di telapak kaki, kaki, pergelangan kaki, atau perut
·         Ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari
·         Batuk di malam hari
·         Kebingungan atau gelisah
·         Dehidrasi
·         Sakit dada
·         Denyut jantung cepat (lebih dari 120/menit saat istirahat).
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh masing-­masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.. Jika gagal jantung diketahui lebih awal, pengobatan Anda mungkin lebih mudah dan lebih efektif.

Penyebab
Apa penyebab gagal jantung?
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gagal jantung. Sebagian besar kasus gagal jantung disebabkan oleh penyakit lain. Beberapa penyebab umum dari gagal jantung adalah:
·         Diabetes
·         Obesitas
·         Merokok
·         Hipertensi (tekanan darah tinggi)
·         Depresi
·         Gangguan tidur
·         Alkohol atau penggunaan obat
·         Beberapa pengobatan kanker
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk gagal jantung?
Ada banyak faktor risiko untuk gagal jantung, seperti:
·         Penyakit jantung koroner
·         Tekanan darah tinggi
·         Diabetes
·         Merokok
·         Mengonsumsi makanan kaya lemak, kolesterol, dan sodium
·         Obesitas
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk gagal jantung?
Sampai saat ini, tidak ada obat permanen untuk gagal jantung. Ada pengobatan yang hanya bisa mengontrol gejala dan membantu orang tetap hidup dan aktif. Untuk membantu Anda mengontrol tekanan darah dan membantu aksi pemompaan jantung, dokter mungkin meresepkan obat, termasuk:
·         Enzim angiotensin-converting inhibitor
·         Angiotensin II receptor blockers
·         Beta blockers
·         Pil diuretik
·         Antagonis aldosteron
·         Inotropik
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gagal jantung?
Untuk mendiagnosis gagal jantung, dokter terlebih dahulu akan mengajukan pertanyaan tentang gejala dan riwayat medis. Dokter Anda membutuhkan informasi mengenai:
·         Jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain seperti diabetes, penyakit ginjal, angina (nyeri dada), tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit arteri koroner, atau masalah jantung lainnya
·         Jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau kematian mendadak
·         Jika Anda merokok atau menggunakan tembakau
·         Jika Anda minum alkohol dan berapa banyak Anda minum
·         Jika Anda telah menjalani pengobatan kemoterapi dan/atau radiasi
·         Obat apa saja yang Anda gunakan
Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap seperti tes darah, rontgen dada, elektrokardiogram, stress test, dll

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gagal jantung?
Dokter juga akan memberikan saran tentang membuat perubahan gaya hidup untuk Anda seperti:
·         Lebih aktif secara fisik
·         Cobalah untuk berhenti atau mengurangi merokok
·         Mengelola stres
·         Pertahankan berat badan yang sehat
·         Makan makanan yang sehat
·         Batasi asupan kolesterol
·         Kontrol diabetes