Rabu, 28 Maret 2018

APA ITU ARITMIA ?

Posted by DerinFadila on Maret 28, 2018 with No comments


Definisi Aritmia?
Detak jantung normal bagi tubuh dalam keadaan istirahat adalah 60 – 100 kali per menit, yang cukup untuk memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Namun, jika tubuh dalam keadaan aktif, kebutuhan akan oksigen meningkat. Sehingga, detak jantung juga makin cepat untuk mengimbangi kebutuhan tersebut. Saat detak jantung lebih cepat atau lambat dari biasanya, atau detak jantung berubah tiba-tiba tanpa adanya perubahan aktivitas tubuh, maka kondisi ini disebut sebagai aritmia.
Hampir semua orang pernah mengalami aritmia, paling tidak sekali seumur hidup. Dalam kebanyakan kasus, aritmia tidak menyebabkan kekhawatiran apapun. Tapi pada jenis aritmia yang lebih serius dapat menyebabkan masalah seperti gagal jantung atau stroke. Beberapa jenis aritmia menghambat jantung untuk memasok darah kaya oksigen ke organ-organ tubuh. Sehingga memicu kerusakan atau kegagalan total pada organ tersebut.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang aritmia, Anda perlu memahami apa yang membuat jantung berdetak. Jantung memiliki sistem kelistrikannya sendiri, yang bertanggung jawab mengirimkan impuls dari bagian atas jantung ke bawah dengan stabil, atau pada tingkat di mana tubuh membutuhkan darah.
Impuls listrik ini datang dari noda sinoatrial yang terletak pada bilik jantung bagian atas sebelah kanan, yang dikenal dengan sebutan atrium kanan. Lalu, memicu pergerakan otot jantung untuk berkontraksi.
Jika impuls listrik terganggu atau gagal untuk melewati jalurnya untuk sampai ke bagian bawah jantung, maka kontraksi jantung menjadi tidak beraturan. Kondisi ini yang disebut sebagai aritmia, yang digolongkan menjadi beberapa jenis:
·         Barikardia – detak jantung lebih lambat daripada biasanya
·         Fibrilasi atrial / fibrilasi atrium - kontraksi jantung pada bilik atas tidak teratur
·         Fibrilasi ventrikel – kontraksi jantung pada bilik bawah tidak teratur
·         Kontraksi prematur – jantung berdetak terlalu dini
·         Takikardia – detak jantung lebih cepat daripada biasanya

Aritmia dapat terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini lebih sering dialami oleh mereka yang menderita masalah dan gangguan jantung.

Penyebab Aritmia
Aritmia terjadi saat sinyal listrik yang dihasilkan noda sinoatrial terhalang atau tidak mengalir di jalur yang benar. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor seperti serangan jantung, hipertensi, penyakit jantung koroner, produksi hormon tiroid yang tidak normal, dan penyakit jantung lainnya.
Aritmia juga bisa disebabkan oleh beberapa perilaku atau kebiasaan, seperti merokok, konsumsi alkohol, narkoba, kafein, bahkan obat yang dijual bebas dan obat resep dari dokter. Bahkan, sebagian orang dapat mengalami aritmia hanya karena berada dalam kondisi penuh tekanan, seperti di kantor.
Orang-orang yang memiliki penyakit bawaan juga berisiko mengidap aritmia.

Gejala Utama Aritmia
Pada kebanyakan kasus, seseorang akan merasakan gejala aritmia seperti detak jantung seperti terlongkap atau jantung berdebar-debar. Pada kasus lainnya, jantung malah berdetak terlalu lambat atau tidak beraturan.
Perubahan pola detak jantung normal dapat menyebabkan rasa lemas, gusar, dan pusing. Seseorang juga dapat pingsan, sulit bernapas, berkeringat sangat banyak, dan merasakan nyeri dada. Seperti yang disampaikan di awal, tidak semua kasus aritmia perlu dikhawatirkan. Namun, jika kondisi ini sering terjadi atau jika seseorang memang memiliki masalah jantung, sebaiknya mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosa.
Siapa yang Perlu Ditemui dan Jenis Pengobatan yang Tersedia
Seseorang yang cukup sering mengalami aritmia, tapi tidak menyadari memiliki masalah jantung dapat bertemu dengan dokter keluarga. Konsultasi awal meliputi wawancara singkat tentang gejala yang dialami, kapan pasien mulai menyadarinya, dan sejarah singkat mengenai penyakit yang diderita anggota keluarga lainnya.
Sementara, bagi mereka yang telah didiagnosa dengan masalah jantung dan sudah pernah mendapatkan pengobatan harus berkonsultasi ke spesialis kardiologi, yang memiliki keahlian khusus dalam mendiagnosa dan pengobati penyakit jantung.
Pengobatan aritmia tergantung tingkat keparahannya. Pilihannya antara lain obat-obatan atau operasi. Beberapa obat dalam memperlambat detak jantung yang terlalu cepat, dan obat lainnya dapat membantu menormalisasi detak jantung yang tidak beraturan. Sementara, mereka yang memiliki detak jantung lambat membutuhkan alat pacu jantung yang ditanamkan pada dada. Alat pacu jantung adalah perangkat kecil yang dapat mendeteksi detak jantung abnormal, kemudian menghasilkan impuls listrik yang mengembalikan detak jantung ke normal.
Pilihan lainnya adalah ablasi kateter. Tindakan ini melibatkan penyisipan tabung kecil ke jantung pada bagian yang menyebabkan aritmia. Impuls listrik akan dialirkan melalui tabung untuk menghancurkan jaringan yang menjadi penyebab aritmia.
Dalam beberapa kasus, operasi adalah satu-satunya pilihan. Misalnya, katup jantung yang rusak dapat menyebabkan aritmia. Sehingga katup perlu diperbaiki atau diganti dengan tindakan operasi. Jika menurut dokter, penyebab aritmia adalah penyakit jantung koroner, maka bypass arteri koroner akan dilakukan.
Tidak semua jenis aritmia membutuhkan perawatan medis. Dalam sebagian kasus, dokter malah menyarankan pasien melakukan latihan fisik yang disebut manuver vagal, yang termasuk gerakan mencekik, terbatuk, menahan napas, dan lainnya. Latihan ini telah terbukti memperlambat detak jantung yang terlalu cepat. 


0 komentar:

Posting Komentar